Selasa, 14 Juli 2020

Menulislah Karena Kesenangan; Sekelumit Kisah Pengalaman Menulis Bapak Jumanto


Mengawali tulisan ini, saya mulai dengan kalimat pamungkas saya; "menulislah, maka engkau akan dikenang". Menulis itu mudah, dengan menulis mendapatkan kenikmatan, maka menulislah jangan menunggu untuk menulis agar hidup sepanjang zaman. Kreativitas menulis itu akan tetap membara bila diikuti oleh 'motif'. Setiap orang memiliki berbagai macam motif, biasa untuk anak muda lebih kepada kesenangan, dan ini merupakan tingkatan tertinggi motif dalam penulisan. Jika menulis telah menjadi sebuah kebiasaan, maka inilah saatnya untuk menentukan arah dan tujuan penulisan (branding).


Demikianlah beberapa petikan yang diambil dari materi yang disampaikan oleh Bapak Jumanto, sebagai narasumber  dalam kegiatan Belajar Menulis bersama Om Jay dan PGRI, Senin (13/7/2020).


Tulisan ini mengulas pengalaman berharga yang disajikan dari pengalaman Bapak Jumanto dalam dunia kepenulisan. Di tengah kesibukan beliau sebagai seorang pengawas sekolah di Rembang dan sebagai ketua PGRI Rembang.


Beliau mengawali rutinitas menulis dari menulis puisi. Menulis puisi itu mudah, setiap ada ide maka langsung ditulis. Selingan dari menulis puisi, kadang beliau juga menulis cerita pendek (cerpen).


Pada tahun 2004, beliau ditantang oleh Prof. Dr. Sarwiji Suwandi, seorang guru yang bagai orang untuk menulis Buku Ajar.

Dia memberikan tantangan karena selaku guru, bapak Jumanto kerap meneliti buku-buku pelajaran yang dipakai di sekolah.


Tantangan diterima dan akhirnya dengan bimbingan Prof. Sarwiji, beliau dapat menyelesaikan 3 buku ajar untuk SMP dan 5 buku ajar untuk SMA. Satu bulan pertama hanya menyelesaikan 1 buku ajar untuk kelas VII SMP/MTs. Buku ajar untuk  kelas VIII dapat diselesaikan dalam  waktu 2 minggu. Selanjutnya beliau dapat menyusun naskah buku untuk kelas IX dan untuk SMA rata-rata dalam waktu 2 minggu, sungguh fantastik.


Buku-buku tersebut kemudian dinilai oleh Pusat Perbukuan. Proses selanjutnya harus belajar mengedit berdasarkan catatan-catatan dari tim penilai. Setelah proses penilaian buku selesai dan buku sudah mendapatkan SK penetapan, maka buku siap diterbitkan.


Kemudian Pemerintah meluncurkan istilah Buku Sekolah Elektronik (BSE). Buku BSE adalah inisiatif dari Departemen Pendidikan Nasional Indonesia yang bertujuan untuk menyediakan buku ajar elektronik untuk tingkat pendidikan dari SD, SMP, SMA dan SMK.


Buku-buku ajar yang ditulis oleh penulis buku secara indi maupun lewat penerbit dan lulus penilaian akan dibeli oleh pemerintah. Buku tersebut kemudian   diberi harga eceran tertinggi (HET). Pihak ketiga boleh mencetak buku tersebut dengan harga yang telah ditentukan oleh pemerintah. 


Rumus Menulis


Agar menulis menjadi mudah pada saat ide muncul di tengah kesibukan, maka rumus yang paling mujarab adalah dengan cara menuliskan poin-poin ide. Setelah itu baru kemudian dibuat dalam bentuk outline tulisan tersebut. Berikutnya tinggal menjabarkan kerangka outline yang telah dibuat tersebut menjadi sebuah tulisan yang utuh.  


Berikut beberapa karya berupa buku yang telah ditulis oleh Bapak Jumanto;


  1. KAJIAN DAN ANALISIS BUKU PELAJARAN UNTUK SMP

  2. TERAMPIL BERBAHASA DAN BERSASTRA INDONESIA UNTUK SMP/MTs KELAS VII

  3. TERAMPIL BERBAHASA DAN BERSASTRA INDONESIA UNTUK SMP/MTs KELAS VIII

  4. TERAMPIL BERBAHASA DAN BERSASTRA INDONESIA UNTUK SMP/MTs KELAS IX

  5. TERAMPIL BERBAHASA DAN BERSASTRA INDONESIA UNTUK SMA /MA KELAS X

  6. TERAMPIL BERBAHASA DAN BERSASTRA INDONESIA UNTUK SMA /MA KELAS XI (IPS/IPA)

  7. TERAMPIL BERBAHASA DAN BERSASTRA INDONESIA UNTUK SMA /MA KELAS XI (BAHASA)

  8. TERAMPIL BERBAHASA DAN BERSASTRA INDONESIA UNTUK SMA/MA KELAS XII (IPS/IPA)

  9. TERAMPIL BERBAHASA DAN BERSASTRA INDONESIA UNTUK SMA/MA KELAS XII (BAHASA)

  10. MENULIS BUKU ITU GAMPANG (Panduan Praktis Menulis Buku )

  11. Hasan Sang Perintis ( Buku Fiksi)

  12. Jamal Sang Pendobrak (Buku Fiksi)

  13. Citra Sang Penerus (Buku Fiksi)


"Menulislah karena kesenangan agar nanti dikemudian hari akan dikenang".


"Menulis itu mudah, mari menulis agar hidup sepanjang zaman"


Jumanto 



Parittiga, 14 Juli 2020

06:34 WIB 

Suryan Masrin 


FB: Nayrus El Rayyan

IG: Nayrus El Rayyan

Tw: Nayrus El Rayyan

Youtube: Suryan Art & Writer

33 komentar:

  1. Semangat pak ..terbaik ..super keren .sukses selalu y pak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih ibu, kita semua adalah yang terbaik

      Hapus
  2. Mantap pak.. Tetap semangat untuk terus menulis... 🙏🙏🙏

    BalasHapus
  3. Keren Pak resumenya, semangat menulis

    BalasHapus
  4. bagus pak resumenya.... salam literasi

    BalasHapus
  5. Mantap resumenya
    Semangat menghasilkan karya

    BalasHapus

Guru Bidin (1911-1978) Pegawai Negeri Pertama dari Kampung Peradong

  Guru Bidin atau guru Pidin adalah guru pertama di sekolah rakyat (SR) kampung Peradong. Nama lengkap beliau adalah Idin bin Sja'ban la...