Jumat, 10 Juli 2020

Transformasi Digital dalam Dunia Penerbitan



"Menulislah,  maka engkau akan dikenang"
Suryan Masrin 

 


Pandemi yang tak berkesudahan memberikan dampak yang luar biasa bagi dunia penerbitan. Oleh karena itu, penerbit harus bertransformasi ke ranah digital marketing dalam bisnis penerbitan buku. 


Pentingnya transformasi digital ini merupakan efek dari Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan, yang akhirnya telah  mengubah dunia menuju era low touch economy. Era ini ditandai dengan minimnya sentuhan fisik antar individu, keharusan mengecek kesehatan dan keselamatan, prilaku yang baru hingga pergeseran di sektor-sektor industri, terutama industri perbukuan. 


Perubahan ini (new normal), tentu akan berdampak ke banyak hal, mulai dari tempat bekerja, cara belajar-mengajar, kehidupan keluarga hingga aktivitas sosial. Strategi inilah yang kemudian mengharuskan  penerbitan beralih ke digital marketing.


Manfaat digital marketing 


  1. Biaya lebih murah dan relatif terjangkau 

  2. Daya jangkauan yang sangat luas 

  3. Mudah menentukan target pangsa pasar buku yang akan ditawarkan sesuai kategori

  4. Komunikasi dengan konsumen lebih mudah dan efisien 

  5. Mudah dievaluasi dan dikembangkan

  6. Lebih cepat populer

  7. Sangat membantu meningkatkan penjualan


"Menulis adalah berjuang, penulis adalah pahlawan yang akan dikenang selama-lamanya. Lembaran karya adalah medan pertempuran, pena adalah senjatanya. Buku adalah gudang ilmu, kuncinya adalah membaca. Membaca adalah jendela dunia".


Semua harus ditulis, apapun itu. Jangan takut tidak dibaca atau tidak diterima penerbit. Yang penting, tulis, tulis, dan tulis. Suatu saat pasti berguna.


Di sarikan dari materi yang disampaikan oleh Bapak Agus direktur pemasaran penerbit Andi Jogja dalam kegiatan Belajar Menulis bersama Om Jay dan PGRI, Jumat (10/7/2020).


Mentok, 10 Juli  2020

Suryan Masrin 

20 komentar:

  1. Sangat jelas...keren pak πŸ‘πŸ‘πŸ™

    BalasHapus
  2. Mantap pak...lebih lengkap dan jelas... Salam literasi..
    Mampir juga ya di aisah1969.blogspot.com

    BalasHapus
  3. Tulisannya singkat dan padat, Pak Suryan Masrin. sukses selalu.

    BalasHapus

Guru Bidin (1911-1978) Pegawai Negeri Pertama dari Kampung Peradong

  Guru Bidin atau guru Pidin adalah guru pertama di sekolah rakyat (SR) kampung Peradong. Nama lengkap beliau adalah Idin bin Sja'ban la...